Bagaimana jika suatu hari Anda terjatuh dari atas pohon? Pasti rasanya sakit bukan? Dan sudah dipastikan Anda tidak akan mau naik pohon lagi, bahkan mungkin melihat pohon pun Anda akan merasa tidak suka.
Itulah sifat dasar manusia. Ketika mengalami sesuatu yang menyakitkan, kita tidak mau mengalami hal yang sama lagi. Bagi beberapa orang pengalaman menyakitkan tersebut bahkan mengakibatkan trauma yang mendalam. Adapun yang menjadi fobia dengan hal menyakitkan tersebut.
Fobia atau suatu sifat di mana manusia merasa takut akan sesuatu, merupakan salah satu hal yang disebabkan oleh pengalaman menyakitkan atau tidak mengenakkan yang pernah terjadi pada hidup kita.
Misalnya orang yang takut lebah karena pernah disengat lebah. Orang takut badut karena waktu kecil pernah ditakut-takuti dengan badut. Dan yang paling umum adalah orang takut hantu. Penyebabnya adalah karena orang lain secara tidak sadar 'menanamkan' mindset bahwa hantu itu menakutkan. Bisa juga melalui film dan cerita hantu.
Memang hal yang wajar bahwa orang lebih cenderung menghindari hal-hal yang menyakitkan. Namun, jika untuk mencapai impian Anda, Anda harus melakukan hal yang menyakitkan itu, apakah Anda mau?
Ketika Anda pernah jatuh, sanggupkah Anda berdiri lagi dan melakukan hal yang sama dengan lebih baik agar tidak terjatuh lagi?
Belajarlah dari seorang bayi yang baru belajar berjalan. Tidak mungkin seorang bayi ketika dari posisi merangkaknya dan kemudian menapakkan kakinya pertama kali langsung bisa berjalan. Pasti ia akan oleng kemudian jatuh. Tapi dia akan bangun lagi, tertawa, kemudian mencoba datang ke arah Anda.
2 langkah berjalan, ia jatuh lagi, mukanya terjerembab ke lantai. Ia menengadahkan wajahnya menghadap Anda dan kembali tertawa. Dengan tawanya yang riang ia kembali mencoba berjalan, mencoba terus dan terus, hingga akhirnya dia bisa meraih Anda.
Ingatkah Anda bahwa dulu Anda sama seperti bayi itu ketika sedang belajar berjalan? Anda dengan antusias mencoba melangkahkan kaki Anda menuju tujuan yang ada di depan Anda, entah itu Ayah Anda, Ibu Anda atau sebuah mainan yang tergeletak di lantai jauh di depan Anda. Setelah Anda bisa berlari-berlari seperti saat dewasa ini, Anda lupa bagaimana rasa sakit ketika baru mulai berjalan.
Lalu kenapa ketika dewasa Anda lupa caranya untuk menyepelekan rasa sakit demi mencapai tujuan Anda?
Mulai saat ini, ayo bangkit dari keterpurukan Anda!
Jangan ada kata menyerah, karena menyerah bukanlah mental seorang pemenang.
Menangkanlah pertandingan Anda!
Salam sukses,
Sher