Tuesday, February 18, 2014

Kenapa dinosaurus punah?

Ada suatu kisah ketika dinosaurus masih hidup, kehidupan di bumi sangat damai. Gunung dan lembah nan indah, sungai yang bersih bening mengaliri daratan, laut dihiasi oleh ikan beragam warna dan bentuk, tumbuhan berdaun lebat dan menghasilkan bermacam-macam buah. Dinosaurus hidup dengan nyaman di antara semuanya itu, tidak pernah kekurangan makanan maupun minuman.

Kemudian pada suatu ketika terjadilah perubahan besar-besaran di bumi. Gunung-gunung mengeluarkan lavanya, mengaliri daratan dengan lavanya yang panas. Batu-batu besar berhamburan dan dibawa sampai ke muara sungai. Daratan bergeser membentuk daratan-daratan baru. Samudera berguncang, airnya menutupi beberapa bagian daratan. Daratan dan lautan kini telah berubah, bentuknya tidak sama seperti dulu lagi.
Beberapa tumbuhan telah mati. Ada terkena lava panas, tertimbun bebatuan yang terhambur dari gunung, tenggelam dalam perut bumi saat terjadi pergeseran daratan, dan ada yang tertutup air karena lautan telah meluas. Tumbuh-tumbuhan  berusaha untuk terus hidup dalam lingkungan yang telah berubah itu. Tumbuhan mencoba bertumbuh di tanah yang telah terkena lava. Tanah tersebut telah berubah. Sulit bagi tumbuhan untuk bertumbuh di tempat itu.

Maka ia mencoba beradaptasi dengan kondisi tanah itu. Ia kemudian bertumbuh menjadi tumbuhan baru, dengan bentuk dan warna yang berbeda. Namun tidak mengapa, karena dia mau tetap hidup. Berubah pun bukan masalah baginya asalkan dia bisa tetap bertumbuh. Begitupun dengan tumbuhan yang ada di tanah bebatuan, tanah yang terbelah menjadi lembah dan tanah berair. Mereka melakukan adaptasi dengan lingkungan masing-masing. Dan mereka terus tumbuh dan tumbuh. Daratan yang dulu hancur sekarang kembali indah.

Namun sayangnya tidak demikian dengan dinosaurus. Ia enggan berubah. Meskipun bumi telah berubah, ia berkeras untuk tetap hidup sebagaimana caranya hidup dulu. Ia mencoba makan tumbuhan, namun ia tidak mau karena rasanya telah berbeda. Ia mencari tumbuhan yang sama seperti yang biasa ia makan dulu. Dari belahan dunia yang satu hingga ke belahan dunia yang lain, ia tidak mendapati tumbuhan seperti yang ia mau. Karena kelaparan, dinosaurus kemudian jatuh sakit. Tumbuhan memberitahunya untuk merubah cara berpikirnya itu, bahwa mereka yang tumbuh sekarang masih bisa dimakan. Walaupun rasa dan bentuknya berbeda tapi mereka tetap enak dimakan. Akan tetapi dinosaurus tetap tidak mau. Ia tidak mau beradaptasi. Ia tidak mau merubah cara pandangnya itu. Hingga kemudian ia mati dan punah.

Dinosaurus punah karena tidak mau berubah, itulah pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini. Manusia yang tidak mau merubah kebiasaan negatifnya akan berakhir seperti dinosaurus. Bukan punah dalam arti mati, tapi punah dalam artian tenggelam dalam dunia yang terus berubah. Tidakkah kamu sadari bahwa dunia ini selalu berubah? Era purba, era agraria, era industri, era informasi, era globalisasi. Zaman berubah tanpa bisa kita tahan. Seiring waktu berlalu, keahlian dan pengetahuan yang kamu miliki tidak akan berlaku dalam waktu yang lama. Maka itu kamu harus terus melakukan perubahan. Kreatif dan bersedia menerima ide atau kritik dari orang lain. Jangan pernah merasa diri hebat. Jangan sombong dengan keahlian dan pengalaman yang kamu miliki. Belum tentu orang lain tidak bisa menyaingimu. Jika kamu tidak berubah, maka kamu akan tertinggal di belakang sementara orang lain memimpin jauh di depan.

Salam sukses,

Sherry

No comments:

Post a Comment