Tuesday, February 18, 2014

Seorang Merry Riana

Saya memulai dunia bisnis sejak 4 tahun lalu (tahun 2010) dengan bisnis network marketing. Namun sayangnya saya menyerah pada proses yang begitu menyakitkan bagi saya hingga kemudian saya meninggalkan dunia bisnis dengan keyakinan bahwa saya ditakdirkan bukan untuk menjadi pengusaha. Saya mulai kembali pekerjaan saya sebagai karyawan. Setelah itu saya kembali mencoba bisnis lain yaitu dengan berjualan di onlineshop, tanpa target yang jelas, namun dengan satu impian.
Impian saya yang dulu adalah untuk membuat ibu saya bangga karena beliau adalah orangtua saya satu-satunya. Ayah saya telah meninggal dunia sejak saya berusia 11 tahun.
Tahun lalu, belum genap sebulan saya berusia 25 tahun, ibu saya pergi menyusul ayah saya. Saya kehilangan impian saya, kehilangan pegangan saya di dunia bisnis. Kembali lagi saya meyakinkan diri saya sendiri bahwa saya bukanlah ditakdirkan untuk menjadi pengusaha. Saya tidak pantas untuk itu. Saya membuang impian saya jauh-jauh.
Hingga pada satu saat saya menemukan sebuah buku yang merubah mindset saya.

Saat itu saya berniat untuk membeli sebuah jam dinding untuk dipasang di kamar saya. Karena saya mau mencari yang paling murah, saya keliling dari toko satu ke toko lain hingga saya memutuskan untuk pergi ke gramedia meskipun saya sudah tau bahwa harga barang-barang di gramedia relatif lebih mahal dibanding toko lain. Seperti yang sudah diduga, di sana saya tidak mendapatkan jam dinding yang murah yang sesuai dengan budget saya >_<
Saat mau keluar toko, saya melihat sebuah counter yang dulunya adalah counter yang menjual kaset dan CD sekarang berubah menjadi counter buku murah. Di spanduk depan counter tertulis harga buku mulai dari 3.000-50.000. Karena kondisi keuangan saya yang memang kurang memadai, jadi harga buku tersebut menarik perhatian saya. Kemudian saya pergi melihat-lihat, kali aja ada yang menarik. Sambil memutuskan untuk mencari buku leadership, saya menemukan sebuah buku yang berjudul A Gift From A Friend oleh Merry Riana ~ dari sekolah ke dunia bisnis • perjalanan karir saya. Saya ambil buku tersebut kemudian membuka asal saja dan mendapati sebuah halaman yang menceritakan tentang impian Merry, tentang keinginannya membahagiakan orangtua. Tanpa sadar air mata saya mengalir pelan, untung tidak ada yang melihat. Saya buka lagi halaman sebelum-sebelumnya, tercantum kisah Merry sebagai perantauan di Singapore. Saya putuskan untuk membeli buku itu. Setibanya di rumah, buku itu langsung saya baca.

Merry Riana adalah seorang gadis yang dulu harus dikuliahkan ke Singapore karena kerusuhan yang terjadi di Jakarta dulu, yang mengancam para penduduk chinese di Jakarta. Dengan kondisi yang mendadak seperti itu, orangtua Merry tidak menyiapkan budget untuk kuliah di luar negeri, apalagi Singapore yang biaya hidupnya sangat tinggi dibanding negara-negara lain. Orangtuanya akhirnya berhasil mendapatkan informasi program pinjaman pendidikan untuk warga negara asing, terutama Indonesia dan Malaysia. Jadilah Merry mendapatkan pinjaman itu dan berangkat meninggalkan Indonesia dengan harapan bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Karena kondisi keuangan keluarga Merry tidaklah terlalu baik, dengan biaya hidup di Singapore yang mahal, maka Merry berangkat ke Singapore dengan membawa banyak sekali barang agar tidak perlu lagi membeli barang-barang tersebut di sana. Sebisanya Merry membawa barang-barang seperti rice cooker, panci, bantal, komputer, CPU, shampoo, gula, kopi, sampai mie instan pun dibawa dari Indonesia (takut kemahalan kalau di Singapore). Dan sesampainya di sana, benar saja, bahkan makanan sehari-haripun seperti nasi campur harganya 3 kali lipat. Jadinya Merry harus menghemat sehemat-hematnya.
Kuliah di Nanyang Technologycal University bukanlah hal yang mudah bagi Merry karena dia tidak fasih berbahasa Inggris. Sedangkan bahasa yang umum dipakai di Singapore adalah bahasa Inggris. Namun untunglah lama kelamaan Merry mulai mempelajari dan menggunakan bahasa Inggris.
Pada suatu ketika saat ia magang di sebuah perusahaan, dia menemui fakta bahwa ada seorang supervisor yang telah bekerja selama 10 tahun di perusahaan itu tapi keadaannya tidak berubah banyak semenjak awal dia bekerja di perusahaan tersebut. Maka dia memutuskan untuk tidak bekerja sebagai karyawan. Karena walaupun gajinya tinggi, tapi dia harus membayar hutangnya kepada pemerintah Singapore atas pinjaman pendidikannya. Kalau dia harus bekerja seumur hidup kepada pemerintah Singapore tanpa menyisakan simpanan yang cukup, kapan dia bisa membahagiakan orangtuanya? Sedangkan dia tidak tau orangtuanya akan hidup sampai kapan.
Maka dia memutuskan untuk menjalankan bisnis. Dan berkat kerja kerasnya, Merry berhasil mendapatkan 1 juta dollar pertamanya dalam 5 tahun!
Sungguh luar biasa!
Menjadi Motivator Wanita No.1 di Indonesia dan Asia, meraih berbagai penghargaan lainnya.

Hal inilah yang kemudian menginspirasi saya untuk bekerja keras membangun usaha saya, untuk mendapatkan pasif income, demi mencapai impian saya yang baru, yaitu membuat kakak perempuan saya bangga akan saya. Bahwa saya bukanlah orang biasa-biasa yang hanya bisa hidup tergantung pada orang lain.
Sebagaimana Merry Riana ingin menciptakan dampak positif di dalam kehidupan paling sedikit 1 juta orang di Asia terutama di Indonesia, begitupun saya. Saya ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang, terus berkarya demi mengembangkan talenta yang telah Tuhan berikan kepada saya.
Jangan pernah menyerah pada keadaan, mantapkan langkah Anda lurus ke depan. Karena di depan sana, impian Anda telah menunggu Anda.

Salam sukses,

Sher

No comments:

Post a Comment